Kamis, 14 Juni 2012

Anak Punk Yang Di Hajar Massa ( Anak Punk Juga Punya Hati)


(Analisa/reza fahlevi). Rizki dan Deni yang selamat dari amuk massa, diabadikan bersama Kapolsek AKP Ibrahim Prades di Mapolsek Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (14/6).
Jantho, (Analisa). Sekelompok remaja yang diduga anak punk, jadi korban diamuk massa di kawasan Desa Gani Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (13/6) malam sehingga salah seorang darinya kritis dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh untuk menjalani perawatan intensif. Dua lainnya diserahkan kepala desa setempat ke Polsek Ingin Jaya, sementara selebihnya berhasil kabur.
Kapolsek Ingin Jaya, AKP Ibrahim Prades mengungkapkan, pengejaran dilakukan warga terhadap sekitar 25 anak punk itu akibat ulah mereka sudah membuat resah masyarakat di desa tersebut.

Karena menurut masyarakat, mereka sudah sebulan lebih berada di kawasan jalan menuju Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM). "Namun, warga juga sudah berbuat anarkis, tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan kami. Mungkin karena warga tidak menginginkan desanya tercemar. Tapi kami mengimbau ke depan kalau ada hal yang seperti itu supaya tidak bertindak anarkis, beri tahu ke pihak terkait agar segera ditertibkan," ungkap Kapolsek kepada wartawan, Kamis (14/6).

Menurut keterangan yang diperoleh dari masyarakat, mereka sudah berbuat yang tidak wajar di kawasan tersebut dari menjelang magrib hingga pagi hari.

Hingga saat ini diperoleh kabar mengenai keberadaan beberapa remaja yang kabur pada saat kejadian dan kepolisian terus menelusurinya.

Kepolisian juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti berupa kain sarung, selimut, jaket, sandal jepit serta topi. Sebagian barang bukti lainnya sudah dibakar warga saat kejadian.

Bukan Anak Punk

Dua remaja yang diamankan aparat Polsek, Deni (17) dan Rizki (16) mengaku bukan anak punk. "Kami hanya kebetulan gabung waktu itu. Setelah selesai kerja sebagai kuli bangunan kami bermaksud pulang dengan mengendarai sepeda motor, namun di lokasi bertemu kawan dan diajak bergabung," ungkap Deni.

Mereka ikut kabur karena melihat banyak warga datang menyerang sembari membawa sejumlah perlengkapan.Akibatnya sejumlah sepeda motor yang ditinggalkan di lokasi kejadian dihancurkan warga.

Salah seorang korban yang terkena pukulan massa, Arif Gunawan (16) mengaku juga bukan anak punk tapi hanya singgah karena diajak teman, "Saya baru pulang dari jalan-jalan ke arah Blang Bintang dan bertemu kawan di lokasi tersebut, sehingga saya ikut bergabung dan di situ memang ada anak punk," katanya kepada wartawan di ruang perawatan anak RSU Meuraxa Banda Aceh.

Saat kejadian, Arif yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK Banda Aceh, tidak mampu melawan karena banyaknya massa dan terkena pukulan bendaa keras di bagian kepala hingga tidak sadarkan diri. Tapi sekarang kondisi Arif sudah agak baikan.

Kapolsek Ingin Jaya, AKP Ibrahim Prades mengimbau para orang tua supaya selalu memantau keberadaan anak-anaknya saat melakukan aktivitas, terutama pada malam hari. "Sebaiknya kalau sudah menjelang magrib, orang tua menyuruh anak-anaknya pergi ke tempat pengajian agar terhindar dari pergaulan bebas. (rfl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar